Kamis, 04 Oktober 2012

MITRA KUKAR

Mitra Kutai Kartanegara merupakan satu-satunya klub sepakbola profesional yang bermarkas di kota Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang berada di bawah pengelolaan PT . Kutai Kartanegara Sport Mandiri.

Klub yang memiliki julukan sebagai Barisan Kuat dan Kekar dan Naga Mekes ini bermarkas di Stadion Madya Aji Imbut, Tenggarong Seberang.

Kehadiran PS Mitra Kukar sendiri tak dapat lepas dari klub legendaris asal Surabaya yakni Niac Mitra atau Mitra Surabaya serta Mitra Kalteng Putra.

Ketika Mitra Surabaya terdegradasi ke Divisi I Liga Indonesia pada tahun 1999, klub ini dibeli pemilik Barito Putra dari Banjarmasin yakni H. Sulaiman HB dan pindah markas ke ibu kota Kalimantan Tengah, Palangkaraya. Sejak itu Mitra Surabaya berganti nama menjadi Mitra Kalteng Putra (MKP).

Pada tahun 2001, Mitra Kalteng Putra terdegradasi ke Divisi II Liga Indonesia. Kesulitan keuangan yang dialami MKP dalam menjalani roda kompetisi akhirnya membuat klub ini kembali harus ganti manajemen. Lantas, MKP pun pindah markas ke Kabupaten Kutai Kartanegara dengan status dipinjamkan.

Dibawah manajemen yang diketuai H Suryanto Anwar dan Manajer Tim Endri Erawan, Mitra Kalteng Putra akhirnya berganti nama menjadi Mitra Kukar saat menjalani kompetisi Divisi II Liga Indonesia musim 2003. Hanya butuh waktu setahun di Divisi II, Mitra Kukar kemudian menapak ke kompetisi Divisi I Liga Indonesia pada musim 2004.

Pada tahun 2005, Mitra Kukar resmi menjadi milik Kabupaten Kutai Kartanegara setelah klub ini dibeli dari H. Sulaiman HB dengan harga Rp. 1,5 milyar. Di tahun ini pula, terjadi perombakan pengurus Mitra Kukar yang menempatkan H Sugiyanto sebagai Ketua Umum menggantikan H Suryanto Anwar.

Di musim 2007, Mitra Kukar berhasil lolos ke Divisi Utama Liga Indonesia musim 2008 setelah sukses menduduki posisi sebagai juara Grup IV sekaligus melaju babak semifinal Divisi I Liga Indonesia 2007. Namun, Mitra Kukar gagal melangkah ke babak final setelah kalah dari Persikad Depok melalui adu penalti.

Mitra Kukar untuk pertama kalinya mengarungi kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia sejak musim 2008. Setelah 3 tahun berlaga di Divisi Utama, Mitra Kukar akhirnya menembus kasta tertinggi Liga Indonesia pada musim 2011/2012 setelah meraih predikat Juara III Divisi Utama Liga Indonesia 2010/2011.

Selama 8 tahun berkiprah di pentas sepakbola nasional, baik mulai kompetisi Divisi II, Divisi Utama hingga Indonesian Super League, Mitra Kukar telah ditangani sejumlah pelatih dari dalam maupun luar negeri. Mereka adalah Eddy Simon Badawi (2003), Hernan Clavito Godoy dari Chili (2004), Solekan (2004), Vata Matanu Garcia asal Angola (2005), mantan pelatih timnas Indonesia asal Bulgaria Ivan Venkov Kolev (2006), Sukardi (2006), Mustaqim (2007 dan 2009), Jacksen F Tiago asal Brazil (2008 ), Nus Yadera (2008 ) dan Benny Dolo (2010/2011). Di musim 2011/2012, Mitra Kukar ditangani mantan pelatih timnas Filipina, Simon McMenemy, dari Inggris.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar