Cara Pembenihan Ikan Lele
Pembenihan ikan lele merupakan salah satu
bagian dari budidaya ikan lele dengan cara mengawinkan indukan untuk
mendapatkan anakan yang siap dipasarkan. Sistem pembenihan terdiri dari 3
jenis, yaitu: sistem massal dimana meletakkan satu pejantan dan
beberapa betina di dalam kolam, sistem budidaya pasangan dimana dalam
satu kolam diletakkan hanya 1 pasang indukan saja, dan yang terakhir
adalah sistem pembenihan hyphofisasi (suntik) dimana akan ada 1 indukan
yang dikorbankan sebagai donor kelenjar hyphofise.
Berikut ini adalah cara pembenihan ikan lele dengan menggunakan sistem alami:
I. PEMATANGAN GONAD
Proses ini dilakukan di kolam seluas 50 -
200 m2 dengan tingkat kepadatan antara 2 - 4 kg/m2. Jumlah pakan yang
diberikan berupa pelet dengan berat 3% dari berat tubuh ikan setiap
harinya
II. SELEKSI INDUK
Seleksi dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat kematangan indukan yang akan dipijahkan. Pilih
indukan betina dengan ciri: perut yang buncit dan bila dipijit ke arah
lubang kelamin akan keluar telur yang berwarna kuning tua. Sedangkan
untuk indukan jantan bisa dilihat dari warna tubuh yang gelap serta
warna alat kelamin yang kemerahan
III. PEMBEROKAN
Proses ini dilakukan dalam bak/kolam
seluas 4 - 6m2 dengan tinggi 1m selama 1-2 hari. Tujuan dari pemberokan
adalah untuk membuang dan mengurangi kandungan lemak pada gonad. Periksa
kembali kematangan indukan setelah proses pemberokan selesai
IV. PENGURUTAN
Proses ini disebut juga dengan proses
pemijahan. Dalam proses pemijahan alami, satukan indukan jantan dan
betina ke dalam bak yang telah diberi ijuk. Lakukan pengurutan 8 - 10
jam setelah penyuntikan.
V. PENDEDERAN
Setelah larva anakan muncul dan ukurannya
menjadi semakin besar, maka langkah selanjutnya adalah pendederan.
pendederan ini merupakan proses pemisahan anakan berdasarkan ukuran
tubuh dan memindahkannya ke dalam bak sendiri. Setelah umurnya 3-4 hari
maka anakan tersebut siap untuk diberi makan tambahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar